Apr 30, 2010

Musik HARAM? what the..

Lagi asik ngerjain tugas sambil ngelist musik dikosan temen, tiba-tiba ada yang nyeletuk..


“Eh tau gak sih, musik kan haram dalam islam”
“Ah mosok toh? Nah looo..!!! Berarti hidupku selama ini penuh dosa??!” T-T
“Iya, emang haram kok, ada ayat nya, cari aja kalo gak percaya.”
“Lah masak semua musik haram, gitu?”
“Enggak juga sih, yang gak haram tuh rebana, ya gitu deh. Gitar tu haram juga lho”
Aku pun pulang kata-kata temenku tadi bikin “ sungguh mati aku jadi penasaraaan” .Dan hari ini niatku mencari kebenaran baru aja memuncak! Langsung mbuka mbah “elgoog” sreach dan, voilla..!! result musik-haram berjajaran. Kurang lebih dalilnya begini:

1. Hadits Abu ‘Amir atau Abu Malik Al-Asy’ari radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ، وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَهُمْ يَأْتِيهِمْ يَعْنِي الْفَقِيرَ لِحَاجَةٍ فَيَقُولُوا: ارْجِعْ إِلَيْنَا غَدًا؛ فَيُبَيِّتُهُمْ اللهُ وَيَضَعُ الْعَلَمَ وَيَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً وَخَنَازِيرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Akan muncul di kalangan umatku, kaum-kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat-alat musik. Dan akan ada kaum yang menuju puncak gunung kembali bersama ternak mereka, lalu ada orang miskin yang datang kepada mereka meminta satu kebutuhan, lalu mereka mengatakan: ‘Kembalilah kepada kami besok.’ Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala membinasakan mereka di malam hari dan menghancurkan bukit tersebut. Dan Allah mengubah yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi, hingga hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari, 10/5590)

2. Ishaq bin Thabba` rahimahullahu berkata:
Aku bertanya kepada Malik bin Anas rahimahullahu tentang sebagian penduduk Madinah yang membolehkan nyanyian. Maka beliau mejawab: “Sesungguhnya menurut kami, orang-orang yang melakukannya adalah orang yang fasiq (rusak).” (Diriwayatkan Abu Bakr Al-Khallal dalam Al-Amru bil Ma’ruf: 32, dan Ibnul Jauzi dalam Talbis Iblis hal. 244, dengan sanad yang shahih)

3. ‘Amr bin Syarahil Asy-Sya’bi rahimahullahu berkata:
“Sesungguhnya nyanyian itu menimbulkan kemunafikan dalam hati, seperti air yang menumbuhkan tanaman.
Dan sesungguhnya berdzikir menumbuhkan iman seperti air yang menumbuhkan tanaman.” (Diriwayatkan Ibnu Nashr dalam Ta’zhim Qadr Ash- Shalah, 2/636. Dihasankan oleh Al-Albani dalam At-Tahrim, hal. 148)
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abid Dunya (45), dari Al-Qasim bin Salman, dari Asy- Sya’bi, dia berkata: “Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat biduan dan biduanita.” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam At-Tahrim hal. 13)

Kayaknya 3 dalil aja udah cukup menguatkan that musik itu emang pada dasarnya haram. Kalo masalah dalil saya mah udah gak bisa apa-apa, wahyu dari Allah masak ditentang. Cuman nyalurin pendapat aja yang mungkin gak 100% bener. Indonesia, bahkan seluruh dunia pun tau, kalo musik tergolong “ladang” yang bagus buat investasi. Penyanyi dimana-mana, talent show bertebaran, CD kaset dijual bebas dipasaran, mp3 dengan gampangnya bisa didownload sak-senengmu sak-karepmu dan sak-puasmu, tempat karaokean juga dah buanyak. Misalnya nih, MUI suatu saat ngerilis fatwa haram tentang musik (setelah beberapa fatwa konyol berargumen lainnya), pasti bakal kontroversial kaya kasus sebelumnya (rokok, rebonding, fotografi). Memang, fatwa-fatwa sebelumnya kalo dilihat secara “sekilas” emang konyol, tapi ya itu tadi, aku bilang konyol berargumen. Argumen dalam pembuatan fatwa itu emang nyatanya masuk akal (juga)!
Balik lagi ke musik, kenapa haram?? Kalo menurutku, bisa haram bisa halal. Tergantung maksud, tujuan, dan cara penggunaanya. Halah…,haha..! Ya misale aja lah, kamu ndengerin musik, tapi saking asyik’e jadi lupa sholat, lupa ndzikiran dan berdoa sama Allah, lupa mbantuin ibu bapak, lupa ngerjain PR dan tugas-tugas lainnya, pantes kalo dikatakan music itu haram. Lha wong efeknya negatif. Maap, tapi barusan kayaknya aku curhat, wakakaka..! Ada satu lagi, ini benernya udah jadi pemandangan umum, kenapa kalo ada konser yang ada unsur musiknya, pengunjungnya pasti penuh sesak? Tapi kalo sholat jamaah, mesjidnya jarang-jarang bisa penuh. Duh, gak berani komentar deh akuuu, takuuut…
Musik juga bias haram, kalo syairnya emang gak mutu, tau kan maksudku, music yang liriknya cabul misalnya, atau yang isinya caci makian? Aduh makin susah melogika nih, masalahnya, siapapun boleh banget nyiptain musik semau udelmu, apa aja yang lagi dipikiran manusia sah-sah aja dijadiin musik. Kan ini negara merdeka. Selain itu ada juga musik yang bisa menjorokkan kita ke arah perzinaan, misalnya musik-musik di club malam kaya H*gos dan tetek bengek lainnya. U got it kan? Apa yang bikin haram, ya itu tadi….
Musik dikatakan halal ya kalo itu tadi, meskipun kamu ndengerin musik sampe telingamu kapalan, kamu masih bisa ndenger suara adzan, terus beranjak sholat, kamu masih inget kewajiban-kewajibanmu, kamu masih inget sama Sang Pencipta, ya sapa yang melarang. Musik toh juga banyak manfaat positifnya, kayak : Meningkatkan kreatifitas. Mengurangi kecemasan dan stress.Meningkatkan intelegensi. Mengubah mood menjadi lebih positif. Meningkatkan konsentrasi. Bikin rileks. Mengatasi gangguan autis pada anak kecil. Membuat emosi jadi lebih positif (senang/gembira). Meningkatkan kemampuan bahasa.
Tak perhatiin, kok yang tak tulis banyakan negatifnya ya? Gabrukk…!! :p
Yo gitudeh, seperti apapun musik jujur wae saya gak bisa kalo idup tanpa musik. Moga apa yang tak tulis bisa memacu diri sendiri, istilahe, lebih bijak wae, dengerin musik jangan overdosis, hahaha! Percaya gak percaya, aku ngetik ini mencoba tanpa suara musik sedikitpun, dan kelarnya jebul’e (ternyata) lebih cepet!! Soalnya mulut gak nyambi nyanyi, badan gak nyambi goyang, pikiran gak nyambi mikir lirik ^^
Tapi teteplaaaah, saya cinta mati sama musik :)
Halal haram, dosa dan tidaknya, kembali pada yang Kuasa aja :)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Post a Comment